hari ini...
sengaja bangun pagi
melihat ubud lebih awal
sepi...
murni...
pagi menebar'aroma basah
sisa hujan semalam
jalanan masih lengang
namun kehidupan telah dimulai...
petugas kebersihan,para pedagang,para buruh
telah menoreh ceritanya sejak tadi
melihat ubud seperti ini
serasa ia cuma milikku saja
hanya sesaat...
karena siang akan merebutnya dariku,
ia jadi milik semua orang...
Terik...
Riuh...
Sesak...
aku suka menikmati pagi sambil
jalan kaki
semua art shop masih tidur
mimpi...
cuma beberapa toko 24 jam yang masih terlihat berpenghuni
dingin...
canang haturan kemarin masih terlihat segar di depan museum NEKA
aku berlari sambil menghangatkan badan
menyusuri jalan Hanoman
bermanuver ke dewi sita
jam digital besar di BALITAZA tak bisa diajak kompromi
seakan ia mau pagi ini cepat lewat
menggantinya dengan siang yang lebih berpeluang
lapangan ubud masih sepi
terlihat beberapa ekor anjing tua
yang masih enggan menggugat
mereka diam saja saat aku lewat...
Menuju Jalan monkey forest
terlihat bangunan besar berdiri kukuh
SD 1 UBUD
sekolahku
dulu...
Tempat kami :
belajar
bermain
bersahabat
meninggalkan sekolah,aku berjalan ke utara
menuju pasar
dan larut dalam harga
di pasar menjual segala macam rupa
tapi tak ada yang menjual kemurnian ubud di pagi hari
jika kau mau melihat
atau barangkali memilikinya sesaat (hanya sesaat)...
bangunlah lebih awal!
ni wayan juniari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menelisik Ubud
- Suara Muda Ubud
- coretan-coretan, potret, kisah tentang UBUD dari kaca mata para muda yang mencintai kesahajaan ubud dari hati terdalam. :)
Kategori
- essay (6)
- petikan hari ini (1)
- photo (10)
- sastra (2)
- tips sukses (2)
- wawancara (2)
0 komentar:
Posting Komentar